Sabtu, 28 September 2013

Profil JASAD

Jasad (Indonesia)

Jasad merupkan band Brutal Death Metal asal Kota Bandung(Jawa Barat) - Indonesia yang dibentuk pada tahun 2000 dengan formasi awal Ferli pada Gitar, Dani pada Drum, Yoel pada Bass,dan Man pada Vokal.Musik dan gaya permainan mereka banyak dipengaruhi band-band brutal death metal asal amerika seperti Suffocation dan Devourment.Setahun setelah dibentuk mereka merilis Full Album yang diproduksi oleh label Rottrevore Records,album ini diberi titel " Witness of Perfect Torture " berisi tujuh lagu,pada tahun yang sama Demo " Ripping the Pregnant " berisi 3 lagu yang mana ketiga lagunya dimasukkan ke album perdana mereka,pada 2005 mereka menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman Sevared Records untuk pembuatan album " Annihilate the Enemy ",dan karya mereka kembali dapat kita dengar di Album Demo promo mereka " Jasad Promo 2010 " yang berisikan 2 lagu dan diproduksi sendiri.


Line up :

  • Yuli - Bass,back Vokal

  • Man - Vokal

  • Ferly - Gitar

  • Papap - Drum

Diskografi :

" Witness of Perfect Torture "

CD, 2001, Rottrevore Records


Track List :

1.Diamaton

2.Ripping the Pregnant

3.Ejaculate on Rottrevore

4.The Amelia's Revenge

5.Urine campur Nanah

6.Belati Berkarat

7.Witness of Perfect Torture

Via Indowebster

File by Yudigrind

Size 21.22 MB

[ Download ]


" Annihilate the Enemy "

CD, 2005, Sevared Records


Track List :

1.Raking the Weak

2.Dismember Pleasing

3.Binasakan Benih Bidadari

4.Getih Jang Getih

5.Annihilate theEnemy

6.FFF

7.Jemput Ajal,Cari Mati

8.Pathetic Unidentified Obssesion

9.Rotten Body Fluids

10.Bless myWrath

Via Mediafire

File by Khozin Asror

Size 33.17 MB

[ Download ]


" Promo 2010 "


Track List :

1.Precious moment to Die

2.Rebirth ov Jatisunda

Via Mediafire

Size 17.18 MB

[ Download ]


Info : jasad@myspace

BUKAN HANYA SUKSES MEMBANGUN SCENE, MEREKA JUGA SUKSES MEREKONSTRUKSI SUDUT PANDANG BARUDAK BANDUNG TERHADAP BUDAYA LELUHUR.

RASANYA akan basi jika membahas Jasad hanya dari kacamata musik mereka. Itu karena musik yang mereka mainkan sudah tak punya lagi celah untuk dikritisi. Waktu dan jam terbang telah mengantar Jasad pada level musikalitas di atas rata-rata sehingga apa pun yang mereka rilis sudah menjadi jaminan kualitas.

Jasad sekarang bukan hanya dikenal sebagai band pengusung brutal death metal garda depan. Jasad adalah ikon suksesnya sebuah akulturasi antara budaya barat dan lokal. Merekalah yang meretas konvensi menyelipkan unsur budaya Sunda di antara kebrutalan dan kebisingan metal. Tak heran bila Jasad dianggap bukan hanya tonggak penting scene Bandung Underground. Jasad juga jadi tiang pancang sebuah dekonstruksi kecenderungan di mana memakai atribut budaya lokal adalah juga sebuah kebanggaan.

Banyak literatur yang beredar di dunia maya menyebutkan Jasad didirikan tahun 2000. Namun, Jasad sebenarnya sudah ada sejak 1990. Formasi awal Jasad terdiri dari Yuli, Tito, dan Faried. Tahun 1992, mereka mengalami pergantian personel setelah Faried keluar. Dengan formasi kedua yang terdiri dari Yuli, Tito, Hendrik, dan Abut, mereka merilis dua singel yang direkam secara live, yakni Life ‘n Die dan Fuckin’ Education.

Line up Jasad kembali berubah pada 1994. Yayat, Yadi Behom, dan Dani masuk menggantikan Hendrik, Tito, dan Abut. Praktis hanya Yuli satu-satunya personel asli yang masih tersisa. Dengan line up Yadi Behom (vokal), Yayat (gitar), Yuli (bas), dan Dani (drum), Jasad mengeluarkan EP C’est La Vie yang dirilis Palapa Records. Mini album tersebut berisi tiga lagu yakni Belenggu, Riuh, dan Technological Principal. Lagu yang terakhir disebut tercantum dalam kompilasi paling bersejarah, Independent Rebels yang dirilis tahun 1997.

Jasad ditinggalkan Yadi Behom pada 1998. Setahun kemudian giliran Yayat yang cabut. Sebagai gantinya, Jasad menggamit Man dari Injected Sufferaged dan Ferly dari Forgotten. Dengan formasi Man (vokal), Ferly (gitar), Yuli (bas), Dani (drum), Jasad berkibar sebagai salah satu band death metal paling berpengaruh di tanah air.

Sempat merilis EP Ripping the Pregnant, mereka akhirnya melakukan pencapaian luar biasa saat mengeluarkan album bertajuk Witness Of Perfect Torture pada 2001. Album ini dirilis Rottrevore Records dan kemudian dirilis ulang Forever Underground.

Nama Jasad sendiri dicetuskan Yuli, sang basis. Yuli mengaku nama itu ia dapat ketika suatu saat melihat seseorang mengenakan baju bertuliskan Jasad. Nama itu kemudian ia jadikan band yang dibentuknya.

Line up Man, Ferly, Yuli, dan Papap, sanggup bertahan salama satu dekade. Memasuki tahun 2011, Jasad melakukan pergantian personel di posisi drum. Itu pun karena terpaksa setelah Papap mengalami kecelakaan yang cukup parah. Jasad kemudian menggelar audisi.

Dulu ketika Yuli memilih nama Jasad karena alasan ingin memberi kesan seram tapi tetap dalam bahasa Indonesia. Namun, sekarang mereka punya makna sendiri untuk nama band mereka. “Bagi saya Jasad bisa berarti jang sadayana atau jang sadunia,” seloroh Man.

Bahkan sejak 2008, Man mengartikan nama Jasad dengan akronim yang lebih edan yakni: Jarang Ada Satria Abadi di Sini’,” jelas Man

Apa pun, banyak parameter yang bisa dijadikan penanda bahwa Jasad sangat layak ditahbiskan sebagai band deathmetal paling berpengaruh untuk scene bawah tanah. Bukan hanya di Bandung, tapi juga tanah air.


http://www.bandung-underground.com/band/j/jasad


Man JasadMan Jasad

SOSOK

Man Jasad lahir di Cimahi pada 12 Januari 1978.  Vokalis, Presiden Republik Gaban, aktif berkegiatan di bidang seni dan budaya, baik secara personal maupun dengan Karinding Attack dan Band asal Bandung  Jasad, dia juga menyatakan dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Pemuda Idaman.

InfoBandung  sempat bertemu dengan Man Jasad di Gedung Indonesia Menggugat dan mengajukan beberapa pertanyaan juga pertanyaan titipan dari teman-teman di twitter.


Q: Halo Kang Man gimana keadaan Republik Gaban (Republik Garut-Bandung sebuah Negara yang dibuat Man Jasad lebih dari 2 tahun silam)?

A: Sangatlah memprihatinkan, dikarenakan banyak pemuda pemudinya yang jomblo meskipun didukung oleh kekayaan alam yang melimpah kesuburannya, rakyatnya juga masih banyak yang lapar bahkan banyak rakyat mencari makan ketanah yang gersang ke Saudi Arabia.

Q: Adakah rencana kerja 5 tahunan untuk membasmi jomblo di Republik Gaban?

A: Yang harus dibasmi itu bukan jomblo tapi galau, pemuda/i harus menerima kenyataan tidak berarti harus galau. Harus bisa mengekspresikan karya-karya nyata. Mendedikasikan kepada masyarakat luas bukan pada pacar. Warga Republik Gaban harusnya lebih produktif karena kalau jomblo ga banyak berduaan sama pacar kan. Menurut saya masalah ke jombloan salah satu sebabnya ada pejabat daerah yang mengambil hak-hak pemuda yang menikah berkali-kali dengan gadis-gadis muda.

Q: Pertanyaan titipan dari @STS_Sandy Pak Presiden pernah galau ga?

A: Bukan galau kepada pasangan tapi galau secara kebangsaan, saya galau saat melihat bangsa ini yang tidak makmur. Galau melihat pemuda/i yang tidak mau menjadi diri sendiri / bangsa sendiri terlalu kebaratan atau ketimuran, kalau galau karena wanita saya mah Cuma 1%, lebih baik bercinta dengan rakyat.

Q: Bagaimana Kang Man memandang Jasad dan Karinding Attack?

A: Jasad mengangkat kearifan dengan dibungkus musik metal yang notabene berasal dari barat tapi bagi Jasad itu hanya dipakai sebagai sarana, bulan depan Jasad berencana merilis album yang berjudul Rebirth of Jati Sunda. Kalau Karinding Attack mencoba menggunakan alat musik dari bambu dan memandangnya sebagai alat kesenian yang bisa dieksplorasi dengan metal dsb. Dimata saya tidak ada seni tradisi dan modern yang ada hanya yang jelek dan baik secara subjektif. Saya tidak mau mendikotomi hal ikhwal kebudayaan.

Q: Pertanyaan titipan lagi nih kang dari @akmalsonozaki Kang Man minum apa biar suaranya mantep?

A:  Yang jelas saya tidak minum oli, cuka sama kecap. Minum airputih aja jangan minum air aki yah bahaya.

Q: Secara seni dan budaya ada agenda apa lagi nih kang?

A: Republik Gaban akan berafiliasi dengan kandidat calon wali kota, saya sebagai presiden akan menelurkan album solo dan membangun kantung2 kebudayaan dan perpustakaan yang sedang berlanjut di beberapa titik kampung2.

Q: Silahkan pernyataan terakhir Kang Man.

A: Mari kita jaga keberagam, gunakan perbedaan menjadi kekuatan bernama Indonesia. Jangan sampai Bhineka Tunggal Ika jadi Bhineka Tunggal Teunggeul (pukul-pukulan).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar